MIKORIZA YANG BERKOMUNIKASI
Di Universitas Padjadjaran, di Jatinangor, Sumedang, suatu jenis jamur yang tidak menyebabkan penyakit pada tanaman, diinfeksikan pada tanaman kacanghijau dengan cara mencampurkan benih kacanghijau dengan bahan pembawa spora dan vesikula mikoriza, kemudian benih kacanghijau ditugalkan di tanah.
Di Universitas Padjadjaran, di Jatinangor, Sumedang, suatu jenis jamur yang tidak menyebabkan penyakit pada tanaman, diinfeksikan pada tanaman kacanghijau dengan cara mencampurkan benih kacanghijau dengan bahan pembawa spora dan vesikula mikoriza, kemudian benih kacanghijau ditugalkan di tanah.
Jenis jamur itu dinamakan jamur mikoriza. Spora dan vesikula yang berbentuk seperti
bola itu adalah “benih” dari mikoriza tersebut (Siti Djasmara, 1995).
Gambar 1:
Kebun Percobaan UNPAD di Jatinangor.
Cat
air S. Angudi
Karena tanahnya cukup lembab, benih
kacanghijau pun lalu bengkak karena menyerap air, kemudian tumbuh mengeluarkan
akarnya.
Di dalam tanah, spora mikoriza pun membengkak, pecah lalu menjulurkan benang-benang halus
bernama hifae. Spora mempunyai enersi yang terbatas untuk mencapai akar kacang hijau, karena itu agar efisien Allah yang Maha Pemberi memberikan kemampuan mikoriza untuk "mencium bau" cairan yang dikeluarkan oleh akar kacanghijau sehingga dapat segera bersentuhan.
Gambar 2: Kiri
atas: Jaringan akar kacang hijau yang tak bervesikula mikoriza.
Kiri
bawah: Vesikula mikoriza di dalam jaringan akar kacanghijau.
Kanan
atas: Jaringan akar jagung tak bervesikula mikoriza.
Kanan bawah: Jaringan akar jagung bervesikula mikoriza.
Kanan bawah: Jaringan akar jagung bervesikula mikoriza.
Foto:
Siti Djasmara/ Jonas. Pembesaran 400 x.
Ketika hifae bersentuhan dengan akar
kacanghijau, baik kacanghijau
maupun jamur mikoriza “berkomunikasi” satu
sama lain, yang menyatakan bahwa mereka adalah "sahabat" yang dapat bekerjasama.
Bagaimana kacanghijau dan jamur mikoriza itu “berkomunikasi” adalah dalam bahasa biokimia dan fisika yang telah diprogram dalam ribonucleic acid (RNA) dan deoxyribonucleic acid (DNA) kedua makhluk itu.
DNA adalah semacam chip komputer yang amat sangat kecil dalam hampir setiap inti sel makhluk hidup yang berisi program yang mengatur tatacara kehidupan biologi makhluk sesuai dengan yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa.
Allah Yang Maha Pencipta telah memasukkan sefungsi chip komputer ke dalam ratusan juta inti sel tanaman kacanghijau dan menyisipkan chip komputer yang berbeda ke dalam puluhan juta inti sel mikoriza.
Bagaimana kacanghijau dan jamur mikoriza itu “berkomunikasi” adalah dalam bahasa biokimia dan fisika yang telah diprogram dalam ribonucleic acid (RNA) dan deoxyribonucleic acid (DNA) kedua makhluk itu.
DNA adalah semacam chip komputer yang amat sangat kecil dalam hampir setiap inti sel makhluk hidup yang berisi program yang mengatur tatacara kehidupan biologi makhluk sesuai dengan yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa.
Allah Yang Maha Pencipta telah memasukkan sefungsi chip komputer ke dalam ratusan juta inti sel tanaman kacanghijau dan menyisipkan chip komputer yang berbeda ke dalam puluhan juta inti sel mikoriza.
Pada tempat persentuhan itu chip kacanghijau mengenali chip mikoriza. Mereka saling identified (Ina: mengenal) dan online (Ina: berhubungan, daring) seperti
orang chatting (Ina: berhubungan pada waktu yang sama) melalui WA, SMS.
Bentuk persahabatan antara dua makhluk itu dinamakan mutualistic symbiosis adalah
mikoriza membantu menyerap cairan hara
dari dalam tanah bagi kacanghijau sehingga kacanghijau menjadi lebih kuat dan subur, sedangkan
kacanghijau memberikan sebagian makanannya berupa cairan glukosa hasil
asimilasi dari daun lalu diberikan kepada mikoriza.
Jamur mikoriza yang tidak dapat membuat
makanan sendiri karena tidak mempunyai hijau daun (klorofil) dan hidup di dalam tanah yang gelap gulita dan jarang ada
manusia yang mengetahui dan peduli akan keberadaannya, ternyata telah
mendapatkan rezekinya berupa glukosa yaitu
energi dan makanan dari kacanghijau.
Mikoriza dan kacang hijau, keduanya makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dengan penuh rencana, bukan dengan sembarangan asal jadi. Hargailah makhluk-makhluk yang cerdas ini dan pujilah Pencipta mereka.
Pada Abad ke-7 Masehi Nabi Muhammad s.a.w. yang buta huruf dan tidak dapat menulis mengucapkan kalimat dari Allah s.w.t.:
Mikoriza dan kacang hijau, keduanya makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dengan penuh rencana, bukan dengan sembarangan asal jadi. Hargailah makhluk-makhluk yang cerdas ini dan pujilah Pencipta mereka.
Pada Abad ke-7 Masehi Nabi Muhammad s.a.w. yang buta huruf dan tidak dapat menulis mengucapkan kalimat dari Allah s.w.t.:
Dan tidak
ada sesuatu yang melata di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya
dan Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat menyimpannya. Semuanya
ditetapkan dalam Kitab1)
yang nyata.
Terjemah Surat Huud ( Surat ke-11): 6.
1)Kitab Lauh
Mahfuzh yaitu "tempat" dimana
bentuk, sifat, tatacara kehidupan, riwayat,
dan nasib makhluk (termasuk materi) dicatat dan disimpan. Sebagian kecil sekali
ketentuan Allah dalam Kitab Lauh Mahfuzh itu telah diketahui manusia berupa llmu
Pengetahuan tetapi masih jauh lebih banyak lagi yang tidak diketahui manusia.
Telah lebih dari 500 juta tahun, semenjak diciptakan-Nya tanaman kelas tinggi, yaitu sebelum
diciptakan-Nya dinosaurus dan manusia, mikoriza yaitu jamur yang merupakan perintis kehidupan bersama bakteri, telah dipelihara oleh Allah Yang Maha
Pemberi dengan menjalani evolusi sehingga dapat menerima rezeki berupa glukosa dari banyak jenis tumbuhan tingkat tinggi yang hidup
di hutan tropika dan subtropika, sabana, padang rumput, dan kemudian
di daerah pertanian, pada kasus ini kacanghijau. Berapa lamanya 500 juta tahun itu dapat dibayangkan bahwa penciptaan Homo sapiens, manusia modern.
Janji Allah sudah terjadi jauh hari sebelum manusia mengetahuinya.
Sardjono Angudi
12/02/2013 diperbaiki 21/02/2023
12/02/2013 diperbaiki 21/02/2023